SOKOGURU - Kementerian UMKM mendorong lebih banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang terlibat dalam rantai pasok program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hal tersebut, disampaikan Menteri UMKM Maman Abdurahman saat melakukan kunjungan ke lokasi pemasok MBG di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, pada Selasa (29/7).
Menteri Maman mengatakan, jika pelaku UMKM yang terlibat dalam ekosistem MBG ini sudah menerima banyak manfaat.
"Sampai saat ini program MBG terbukti memberikan efek, dan manfaat yang luar biasa bagi rakyat Indonesia," ujar Maman, seperti dikutip dalam keterangan resminya.
Ia juga mendapati, UMKM yang terlibat dalam MBG mampu menyuplai bahan pangan dalam jumlah lebih banyak ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), bahkan bisa sampai satu ton sayuran untuk MBG.
"Ibu-ibu usaha mikro awalnya cuma dua orang, sekarang jadi 100 orang. Semula suplai hanya ke Tangerang Selatan, sekarang sudah sampai ke Bogor," katanya.
UMKM Diimbau Jaga Kualitas Bahan Pangan
Dalam kesempatan itu, Menteri Maman turut mengimbau kepada pelaku UMKM agar senantiasa menjaga kualitas dan higienitas bahan pangan yang akan disuplai untuk SPPG.
Sebab, kata Maman, kelalaian yang biasa saja terjadi dapat menimbulkan masalah bagi keberlangsungan program MBG.
Selain itu, Menteri Maman juga meminta UMKM untuk memperkuat manajemen operasional usahanya.
Hal ini dilakukan agar UMKM dapat menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas usahanya dalam program MBG.
Baca Juga:
Pembinaan Terhadap UMKM
Untuk mendukung keterlibatan UMKM dalam program MBG, sebagai tahap awal Kementerian UMKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro melakukan pembinaan terhadap 30 pelaku UMKM agar bisa memenuhi syarat untuk menjadi pemasok kebutuhan MBG.
Co-founder CV ST Jaya Mandiri, Seno Gumelar selaku satu di antara pemasok bahan pangan program MBG binaan Kementerian UMKM menjelaskan, keterlibatan UMKM dalam program MBG berpeluang membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar dapur SPPG, terutama para ibu rumah tangga.
"Semoga Kementerian UMKM bisa membina UMKM supaya bisa lebih baik. Harapannya, UMKM bisa melayani lebih dari sekarang, jadi kita bisa memberdayakan masyarakat yang lebih besar," ujarnya.
Sementara itu, Tini seorang ibu rumah tangga yang menjadi pekerja di CV ST Jaya Mandiri mengaku, pendapatan dari program MBG sangat membantunya untuk kebutuhan rumah tangga.
"Saya berharap program ini akan berkelanjutan ke depan. Jadi manfaatnya bisa dirasakan lebih lama," kata Tini.
Baca Juga:
SPPG Terbantu oleh UMKM
Kepala SPPG Khusus Serpong Lengkong Wetan, Nindy Sabrina mengatakan, jika keberadaan UMKM sebagai pemasok bahan pangan sangat membantu SPPG dalam mengontrol kualitas makanan bergizi.
SPPG Serpong Lengkong Wetan sendiri adalah SPPG khusus bentukan Badan Gizi Nasional (BGN), yang mayoritas bahan bakunya berasal dari UMKM.
Peran ini membuatnya berhasil mendapat status sebagai 'SPPG Ramah UMKM', yang berkomitmen memberikan perlindungan, kemudahan, dan pemberdayaan terhadap UMKM.
Menurut Kepala SPPG, UMKM menyuplai bahan pangan dalam jumlah yang besar mencapai 3.500 porsi setiap hari.
"SPPG sangat terbuka untuk bekerja sama dengan UMKM. Jangan merasa sungkan masuk ke sini," ujarnya.
Terpisah, Kepala BGN Dana Hindayana turut mendukung terhadap UMKM yang terlibat dalam program MBG tersebut.
"Banyak UMKM di seluruh Indonesia sudah terlibat dalam program MBG," kata Dadan.(*)